Ketika petir menyambar dinginnya malam, seketika luruh airmataku.Heningnya malam ini membuat suara tangisku semakin terdengar. Tangis karna mendengarnya berkata “aku benci sama kamu,kamu itu gag pernah ngertiin gimana pengorbananku, kamu cuma mikirin dirimu sendiri, kamu tu egois, coba kamu jadi aku, aku hampir saja kehilangan nyawaku karna kamu, sekarang kita PUTUS!”, seketika itu juga telepon terputus.