Ribuan kisah terlukis di angkasa raya
tentang asa, rasa, dan cita-cita
tentang suka, cita, duka dan nestapa
dari anak-anak negeri pemilik mimpi
Rakyat merintih dalam sunyi.
Saat mereka tak tahu lagi arti bahagia
Di gedung-gedung mengangkasa
Mereka bersekongkol dalam sepi
Berbisik tentang pembangunan megah,
mengurai janji-janji indah
Namun, di bawah meja hitam
harta diraup tanpa henti.
Korupsi adalah pesta para petinggi
Mereka hadir di ruang-ruang tersembunyi.
dengan diam-diam menerima upeti
berkedok topeng kesucian yang membohongi.
Langit berwarna kelam kelabu,
Menyaksikan ketidakadilan merajalela.
Rakyat kecil meratapi duka
Sementara mereka bahagia di atas derita
Pejabat tinggi berdasi rapi,
Berdiri di atas podium,
bersilat lidah mengumbar kata
di balik layar, mimpi rakyat dirampas paksa
Anak-anak mengikat perut menahan lapar
Ibu-ibu memeras keringat tanpa henti.
Sementara mereka tersenyum berseri
Menghitung tumpukan pundi- pundi
Mereka berkata tentang sejahtera
Faktanya hanya ada ambisi pribadi
Kebijakan yang dibuat hanya untuk diri
Rakyat ditinggalkan dalam nestapa
Rakyat kecil berbaris dalam antrian
Mengais rejeki untuk mengisi hari
Sementara mereka terlena di dalam kemegahan
Nasib rakyat tiada dipedulikan
Pembangunan tiada merata
Proyek besar tanpa manfaat nyata.
Hanya untuk unjuk kerja nyata
Rakyat tetap terhimpit dalam derita.
Mereka berkata tentang kemakmuran
Saatnya rakyat bangkit dari keterpurukan,
Menggenggam kebenaran dengan teguh.
Korupsi adalah musuh kemanusiaan
Mari kita lawan dengan keberanian penuh.
Negeri ini milik kita bersama,
Bukan hanya untuk mereka yang berkuasa.
Dengan semangat juang dan hati yang bersih,
Wujudkan negeri bebas korupsi.
Di bawah langit biru yang luas membentang,
Ada harapan yang masih tersisa.
Dengan tangan bersatu dan tekad yang kuat,
Kita bawa negeri ini menuju kejayaan sejati