Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Pilihan

Puisi "Ketika Sakit"

30 Juni 2024   12:58 Diperbarui: 30 Juni 2024   12:59 1076 20
Dalam pelukan malam temaram
Sakit merangkul, tak berbisik.
Mengantar pesan dari langit
tentang kasih dari Sang Pemilik Hidup

Rasa sakit ini bukan kutukan,
Ia hadir sebagai anugerah tersembunyi dalam duka.
Setiap detik derita, ada pengampunan,
Dari Sang Maha Rahim  penuh kasih

Asa  hadir dalam tiap tangisan
laksana mentari yang selalu hadir tiap pagi
Ketabahan adalah permata yang terukir
Di setiap keluhan yang menjadi doa.

Sakit  memberiku hikmah
Mengajari arti syukur dalam lara
Dalam selimut derita ada cinta Sang Pencipta
luluh keluh semua rasa dan luka

Dalam diam terselip lara
Tubuh  yang letih merintih kelu
Ketegaran menyelimuti jiwa
Menatap hari esok yang baru.

Nyeri yang bersembunyi dalam diri
memberikan arti tentang ketabahan
Kuyakin di balik kelamnya awan
Ada pelangi yang berbisik pasti.

Ketabahan adalah cahaya fajar,
Menyusuri kelam tanpa menyerah,
Dalam sakit terselip hikmah besar,
Mengajar jiwa untuk tak mudah patah.

Rasa syukur bersemi di hati,
Meski tubuh rapuh dan letih,
Dalam derita kutemukan arti,
Betapa indah hidup yang penuh kasih.

Hujan derita menyirami harap,
Menumbuhkan bunga keikhlasan,
Dalam sakit kutemukan jawab,
Bahwa hidup adalah pelajaran.

Dalam lelah ada doa terucap,
Mengalir dari hati yang tulus,
Setiap detik adalah hikayat,
Ketabahan menjadi jalan lurus.

Badai sakit menghantam dada,
Namun jiwa tak gentar menghadang,
Ada kekuatan dalam asa,
Menggenggam harapan tak pernah hilang.

Setiap tetes peluh adalah perjuangan,
Setiap derita adalah pelajaran,
Dalam sakit kita belajar bertahan,
Menghargai hidup dengan kesabaran.

Dan ketika senyum kembali bersinar,
Menghapus lelah yang menghujam,
Kita tahu sakit tak sia-sia,
Ada hikmah di balik tiap derita yang tertanam.
Cibadak, 30 Juni 2024

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun