Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Webinar Menjamur Saat Pandemi Covid 19

9 Desember 2020   11:48 Diperbarui: 10 Desember 2020   11:14 52 3
Sembilan bulan sudah kebijakan PJJ BDR diberlakukan oleh pemerintah melalui keputusan bersama empat menteri . Tujuan diberlakukannya pembelajaran jarak jauh tersebut adalah menyelamatkan generasi muda dari paparan Covid 19 yang sangat berbahaya.

Selama PJJ dan BDR itu pula guru harus mampu mengelola pembelajaran  jarak jauh yang mudah diikuti oleh para peserta didik dengan suasana yang menyenangkan.

Banyak kendala yang dihadapi oleh para guru, para peserta didik maupun orang tua  dalam mengikuti proses PJJ , antara lain

  1.  Dari sisi guru : Guru harus  menyiapkan metode dan model pembelajaran jarak jauh yang mudah,murah dan menyenangkan. Beberpa model pembelajaran harus ditentukan sesuai dengan berbagai faktor, antara lain : ketersediaan saran yang dimiliki peserta didik, tingkat kesulitan materi yang akan diberikan dan kemampuan ilmu teknologi yang harus dimiliki guru harus memadai. Tidak jarang seorang guru akan mengalami kesulitan karena kemampuan IT yang terbatas. Guru juga harus menyediakan waktu lebih panjang untuk melayani para peserta didik yang berkomunikasi lewat gawai untuk menanyakan materi. Guru juga harus mampu mengelola pembelajaran dalam waktu yang singkat dengan muatan materi yang cukup banyak.
  2. Dari sisi siswa : :Tidak semua peserta didik memiliki sarana yang memadai. Penggunaan gawai adalah sesuatu yang mutlak dalam mengikuti PJJ ini. Peserta didik juga memiliki keragaman tingkat daya serap memahami suatu materi. Banyak peserta didik yang mengeluh saat mendapatkan materi yang diberikan guru . Mereka kesulitan memahami materi yang diberikan berbeda saat mereka belajar dengan tatap muka di kelas. Mereka juga mengeluhkan tugas-tugas yang diberikan kurang dipahami dan terlalu banyak. Banyak peserta didik yang stress karena mengikuti pembelajaran  
  3. Dari sisi orang tua : Kita mengetahui pembelajaran jarak jauh dengan model daring membutuhkan sarana yang cukup banyak menguras dana. Penyediaan gawai bagi putra=putrinya juga penyediaan kuota yang cukup besar apalagi bila model pembelajaran yang diberikan guru melalui video konfrensi yang memakan banyak kuota. Selain itu tidak semua orang tua dapat menggantikan peran guru untuk membimbing belajar mereka. Banyak orang tua yang harus meninggalkan anak-anak mereka karena harus bekerja. Belum lagi kemampuan materi para orang tua yang kurang memadai.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun