Sekilas kisah di atas mungkin akan menggambarkan bahwa ketika manusia itu meninggalkan dunia yang penuh kecamuk ini, orang yang berada di sekitarnya akan merasa sangat kehilangan. Tentu hal itu adalah suatu kewajaran. Namun, cobalah kita renungkan ketika yang mati adalah hati kita. kemungkinan terbesar yang akan terjadi adalah manusia yang telah mati hatinya tersebut akan melakukan maksiat, sudah tidak menggunakan hati nuraninya untuk melakukan segala sesuatunya, tidak akan mempunyai rasa malu, dan sebagainya.
Seperti ada sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa "segumpal daging itu akan mempengaruhi semuanya. ketika dia baik, maka semuanya akan baik. begitu juga sebaliknya." seperti itulah kira-kira ungkapan yang menggambarkan bahwa semua itu bergantung pada hati kita masing-masing. Dan hati itu dapat dikatakan seperti tanaman. Ia butuh untuk minum, makan, dan lain sebagainya agar dapat senantiasa untuk hidup sehat. selain itu juga ibarat manusia yang sedang stress, hati pun juga perlu melakukan wisata hati sebagai perefresh ketika sudah dijejali dengan segala macam persoalan yang menuntut hati untuk bekerja.
pertanyaan yang akan muncul adalah bagaimana caranya? berangkat dari pertanyaan itulah di bawah ini akan diulas sedikit mengenai cara menjaga hati agar dapat tetap hidup :
1. dengan berdzikir
Ya, satu cara praktis yang bisa dilakukan setiap saat dan di mana pun.
2. tilawah
dengan kita senantiasa melakukan dialog dengan Allah dengan cara tilawah akan menjaga agar hati tetap hidup.
3. ...
untuk tips yang selanjutnya tunggu next edition ya...
moga hati kita bisa selalu tersenyum kapan pun dan di mana pun
^_^
semoga bermanfaat