Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kepada yang Bernama Hidup

7 Februari 2012   14:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:57 78 0
Seandainya sebelum aku terlahir ke bumi ini diberi kesempatan meimilih

Aku akan terlahir dari tanganMu dengan cara menjatuhkan diri seperti biji bjian yang ditanam, maka tumbuh sebagai pohon yang hijau akar yang kuat dan bunga yang merah.

Tapi seperti inilah memang semestinya manusia memiliki jalan hidupnya,

Tuhan selalu tahu bagaimana mempunyai guratan luka yang baik,

Yang setelah itu berbuah menjadi bunga yang ada di antara taman surga seluas dada orang-orang yang pengasih hatinya.

Dari arah mata ini: jendela yang disapu angin, dan sebilah air hujan yang menetes

Aku sedang menunggu rembulan Dan matahari kuning keemasan tumbuh dari tubuhku

Ia bernama fajar yang sering didongengkan para penyair sebagai perempuannya

Hai kau yang suka menuruni punggungku? Aku: pengantinmu

Disini: didada ini ada ladang dimana kita menanam beberapa tempat yang ingin kita jadikan sebagai tempat pertemuan, sebagai kebersamaan yang mempunyai kehendak.

Sebagai milikku.

Kepada yang bernama Hidup

Kematianlah yang sering berjalan kecil menuju kita

Sebuah hari dan waktu dimana kamu akan membayangkan kekasihmu

Dimana kamu akan tiba2 dihadapkan langsung dengan wajahnya

Seperti halaman rumah yang terbuka, ya…seperti itu rasanya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun