Secara mendasar, SDG's (Sustainable Development Goals) merupakan serangkaian tujuan yang ditetapkan oleh PBB dalam upaya terciptanya kehidupan yang lebih baik di masa depan. Tujuan SDG's secara global ialah dalam merealisasikan pembangunan yang berkelanjutan. Mengurangi kemiskinan/kesenjangan ekonomi antar individu, perubahan iklim secara signifikan, serta kerusakan ekosistem lingkungan tentunya menjadi tujuan utama dalam merealisasikan isi dari SDG's. Akan tetapi dalam mewujudkan semua tujuan tersebut tentunya harus dilakukan pergerakan secara nyata. Merealisasikan semua tujuan dari SDG's juga menjadi tantangan bagi dunia. Menjamin tersedianya energi bersih dan terjangkau menjadi salah satu fokus utama dalam merealisasikan bagian dari SDG's. Tepatnya SDG's ke-7, yaitu Energi bersih dan terjangkau. Pemahaman mengenai energi bersih dan terjangkau adalah energi yang merujuk pada sumber daya yang memberikan dampak secara minimal bagi ekosistem dan lingkungan. Energi bersih yang terjangkau tentunya diperoleh melalui sumber daya yang dapat terbarukan serta tidak menghasilkan dampak yang berpengaruh serius bagi lingkungan sekitar serta keberlangsungan hidup masyarakat banyak. Mengurangi emisi CO2 atau efek Gsrumah Kaca (GRK) menjadi salah satuupaya dalam menciptakan energy bersih dan terjangkau yang memiliki dampak minimal bagi keseimbangan lingkungan. Dari tahun ke tahun, semua negara negara berkembang banyak mengalami pertumbuhan urbanisasi. Pertumbuhan ini tentunya memicu permintaan energi yang meningkat secara terus menerus
Akses biaya yang masih dalam batas wajar dan dapat digunakan oleh masyarakat banyak tentunya menjadi tujuan terciptanya energi bersih yang terjangkau. Selain tidak membebani secara finansial, tersedianya energi bersih dan terjangkau juga menjadi acuan dalam memastikan bahwa orang orang dapat menggunakan energi tersebut secara merata. Permintaan terhadap energi membuat penggunaan bahan bakar berbahan fosil semakin menipis. Bahan bakar fosil juga bertanggung jawab terhadap pengaruh Gas Rumah Kaca (GRK) bagi perubahan iklim yang mempengaruhi atmosfer yang tentunya menjadi permasalahan lingkungan yang serius. Terbentuknya gas rumah kaca juga dapat dipicu oleh aktivitas manusia maupun alam. Perubahan iklim alam secara ekstrem inilah yang menjadi perhatian khusus bagi WHO dalam menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik di tahun 2030 dan di masa mendatang. Demi meratanya kebutuhan energi yang diperlukan masyarakat banyak, terdapat upaya upaya yang terus dilakuan.
KEMBALI KE ARTIKEL