Suatu sore di atas angkot, HPku berbunyi, nada dering Yearn. Aku kerepotan meraihnya. Tangan kananku memegang map besar, tangan kiriku meraba-raba tas, mencari resleting. Resleting tasku tanggal pula rupanya, aku tambah kerepotan. Angkot ini penuh sesak, macam-macam nafas bersetubuh di dalamnya, gerak tanganku mencari-cari celah resleting memperparah keadaan. HPku memekik semakin keras,tumpang tindih dengan pekikan musik angkot keren yang kunaiki ini.