Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Menitip Rindu pada Angin

7 Desember 2014   01:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:53 44 2
Sayang, angin itu abadi.
Namun tak seabadi rinduku padamu.


Mendadak dedaunan itu menari.
Menyembul dibalik ranting-ranting riuh.
Bergemuruh menyampaikan rindu
;yang mengintip diam-diam.
Bersama seekor kunang-kunang
Kau hembuskan rindu serupa angin
Semilir lembut menyejukkan jiwa
Begitulah caramu menitip rindu pada angin

Sayang, angin itu abadi.
Namun tak seabadi rinduku padamu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun