Pemulihan bukan soal melupakan, tetapi belajar untuk hidup berdampingan dengan luka-luka kita. Luka tidak perlu mendefinisikan siapa kita. Tidak semua harapan akan terpenuhi, tetapi selalu ada ruang untuk menemukan kedamaian. Berdamai dengan diri sendiri adalah bentuk cinta diri yang paling murni---menerima kelemahan, kegagalan, dan ketidaksempurnaan tanpa terus menghukum diri sendiri.
Ketika kita melihat diri sendiri sebagai manusia yang wajar---yang bisa salah, gagal, dan kecewa---itulah awal dari pemulihan sejati. Tidak perlu terburu-buru, karena setiap langkah, bahkan hari yang terasa buruk, adalah bagian dari proses. Hari-hari ketika kita merasa lemah pun memiliki peran penting dalam membangun kekuatan baru.
Pada akhirnya, pemulihan tidak tentang membuktikan apapun kepada dunia. Ia adalah tentang berdiri di depan cermin, menerima diri kita sepenuhnya, dan berkata, "Aku baik-baik saja." Ketika kita mencapai titik itu, luka kita bukan lagi beban, melainkan sumber kekuatan yang bisa menerangi jalan orang lain.
Pemulihan adalah perjalanan yang tidak pernah berhenti. Ia mengajarkan kita tentang penerimaan, keberanian, dan cinta sejati---baik untuk diri sendiri maupun untuk dunia di sekitar kita.