8. Pihak keamanan di universitas tempat kami belajar, sebagian besar adalah perempuan, untuk sementara ini, perbandingannya 3:1 untuk 3 perempuan: 1 laki-laki. Tak jarang, pada awal-awal penelitian di kampus, untuk shift malam adalah perempuan.
9. Pisang bakar ala Thailand
Pisang bakar ini berasal dari pisang yang masih mentah sampai dengan setengah masak. Pisang di tangkupkan pada alat bakar untuk membakar ikan, kemudian dipipihkan. Dikonsumsinya dengan menggunakan gula cair. Pengalaman merasakan pisang bakar ini, lumayan. Tetapi mungkin sedang tidak beruntung, mendapatkan pisang yang masih mentah, jadinya terasa sepat.
10. Martabak ala Thailand. Di Thailand martabaknya manisnya sangat tipis. Disebut juga “rotee”. Dengan bahan dasar tepung dan telur serta pilihan topping atau pilihan tambahan sebagai campuran. Biasanya pilihan tambahan adalah pisang, keju, mesis, jagung, susu kental manis cair atau hanya gula. Martabak hanya digulung menggunakan kertas yang mampu menyerap minyak untuk topping gula atau susu manis saja. Sedangkan jika bahan pilihan adalah pisang, maka martabak dipotong-potong dan ditempatkan pada stereoform. Sangat sederhana dan tipis sekali martabaknya. 11. Penggunaan kecap ikan pada hampir semua masakan. Kecap ikan ini produksi dari Thailand dan berlabel halal. Terutama untuk salad, sup, nasi goreng dan lain-lain. Salah satu penggunaannya pada “papaya salad” dan “nasi goreng”. Saya pernah mencoba untuk menggunakan merek lain di Indonesia, ternyata rasa dari saladnya sangat berbeda. Dan kecap ikan ini belum saya dapatkan di Indonesia. Ini juga mungkin salah satu alasan mengapa masakan Thailand sangat lezat. No 1-6 adalah contoh beberapa kecap atau seasoning yang digunakan dalam memasak.
12. Suku Hill tribe. Suku ini mempunyai ciri khas dengan aksesoris di leher yang tampak sang empunya memiliki leher jenjang. Suku ini awalnya bertani opium. Sekarang ini dengan bantuan pemerintah suku Hill tribe ini mampu untuk mengubah kebiasaan bertani opium ke perkebunan seperti buah-buahan, bunga potong dan sayur-sayuran. Peran pemerintah tidak sampai situ saja, pemerintah juga membantu penjualan dari produk-produk hasil pertanian dan perkebunan suku Hill-tribe. Dengan aksesoris yang seperti tersebut di atas menurut mereka adalah salah satu bentuk dari kecantikan dan tubuh yang sehat. Dengan adanya Hill Tribe di daerah golden triangle, menambah devisa bagi negara Thailand.
13. Mengutamakan Biksu dan menghormatinya. Sering saya melihat, di kendaraan umum, seperti bus, jika ada biksu atau sebutannya monk, mereka selalu didahulukan, bahkan di tempat-tempat umum seperti terminal bus, ada tempat duduk khusus untuk biksu. Selain itu penduduk akan memberikan makanan gratis bagi para bikhu, pada saat bikhu berkunjung dan berdoa di kediaman atau tempat perdagangan. Bukan hanya makanan, mereka juga memberikan hasil bumi atau hasil dagangan secara cuma-cuma.
14. Daging babi seperti sayuran. Maksudnya adalah karena sebagian besar penduduk yang mengkonsumsi babi (B2), maka tidak jarang kita temukan makanan di pinggir jalan sampai dengan restoran atau rumah makan besar yang menggunakan babi, baik untuk supnya atau campuran pada masakan yang lainnya. Walaupun ada juga yang sebagian besar warga adalah vegetarian. Sedangkan makanan halal hanya dapat kita temukan pada rumah makan Thailand muslim di beberapa daerah di Thailand terutama Thailand bagian Selatan, yang sebagian besar beragama Islam. Selain itu bisa juga kita menemukan makanan halal pada rumah makan Pakistan, Bangladesh atau Arab yang berada di Thailand dimana restaurannya bertanda halal. Jadi harus hati-hati dan sangat selektif untuk menemukan makanan yang hanya berlabel halal dan bisa dikonsumsi di Thailand.
Demikian, untuk beberapa hal yang unik dari Thailand, menurut versi saya.
Selamat pagi.
Salam kompasiana.
