Oleh-oleh dari Surabaya sudah lama nganggur di kamar saya. Seharusnya oleh-oleh itu sudah ada di tangan adik perempuan. Walau sama-sama di Jakarta, kami tinggal di daerah yang berbeda. Dan karena kesibukan masing-masing, kami sulit mengatur waktu untuk bertemu. Beginilah nasib perantau di ibukota. Betapa kejamnya ibukota, lebih kejam dari ibu tiri. Jadi curhat. Hehehe..
KEMBALI KE ARTIKEL