Perbedaan suku, ras, dan agama merupakan bagian dari realitas kehidupan yang tak terhindarkan. Realitas kehidupan seperti itu adalah suatu kewajaran yang biasa, yang pantas, yang luhur, yang patut disyukuri. Perbedaan bukanlah hal yang aneh, yang baru, tetapi warga bangsa Indonesia sudah terbiasa dengan perbedaan itu.
Dalam satu keluarga saja berbeda, apalagi dalam kehidupan yang lebih luas. Bangsa Indonesia ibaratkan sebuah pohon yang memiliki ranting-rantingnya berbeda suku, ras dan agama, tetapi tetap satu pohon kehidupan persaudaraan kebangsaan Indonesia.\Dengan demikian maka, beda "SARA" kita tetap bersaudara karena berasal dari pohon yang sama, komunitas kebangsaan Indonesia, keluarga besar bangsa Indonesia.