Dahan jeruk mengetuk jendelaku.
"Bangun, ada pengunjung" , bisiknya.
"kantukku belum terbunuh, malam sibuk oleh ingatan ngilu" kataku
Sejak subuh mengggiring merdu azan
Laki-laki itu telah meloncati pagar rumah.
Ia menggambar pohon di debu halaman
"sudah lama kita tak main abu, bro' gumamnya.
"sudah beruban, malu" kataku
"Bukankah doa-doa malammu itu rengekan anak-anak", balasnya
Ia sembur merah sirih ke tanah, menjelma gambar buah terlarang
"hendaklah engkau melihat" ujarnya sambil mengoles debu merah di dahiku
Ini Rabu sudah kembali ke abu, saatnya main debu