Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pesantren Jadi Solusi

17 Juli 2021   22:13 Diperbarui: 17 Juli 2021   22:15 75 1
Masih ingat nggak? Ketika baru pertama dengar bahwasanya mulai besok kita libur seolah untuk memutus penyebaran virus corona. Saya masih ingat wajah-wajah anak-anak sekolah, santri, dan mahasiswa bersuka ria, bersorak gembira, tertawa-tawa untuk menyambut kabar gembira. Ya mungkin sesuatu yang wajar, setiap telinga mendengar kata "libur" hati langsung berdetak kencang, kemudian menggerakan seluruh anggota badan untuk mengekspresikannya. Dan kabar itu semakin menyenangkan, tatkala mendengar "liburan diperpanjang, diperpanjang, diperpanjang, diperpanjang dst.". Dan bernarlah perkataan Tuhan yang diabadikan dalam kitab sucinya, kalu sesuatu yang kita anggab baik belum tentu itu baik dan sesuatu yang kita angga buruk itu beum tentu buruk. Dan kini masuk sekolah hanyalah sebuah wacana saja. Sesuatu yang hanya menjadi sebuah penantian yang tak kunjung dating. Sesuatu yang hanya menjadi dambaan. Dan benarlah sudah lebih dari setaun kita libur di rumah. Egh... maksudnya sekolah di rumah yang katanya daring atau pembelajaran jarak jauh. Alhasil, yang sehat jadi sakit, yang normal jadi miring, yang nggak punya hp jadi beli hp, yang nggak punya uang beli hp jadi utang, yang nggak bias bayar utang jadi jual sawah, yang jual sawah jadi bingung mau kerja apa. Terus buat makan gimana? Ya jelas nunggu bansos. Di tunggu-tunggu malah dikorupsi. Pas mbagiin nggak tepat sasaran pulaDuh aduh jadi pusing inih kepala. . Makanya, jangan terlalu ngarep sama manusia. Dan ketika, anak-anak sudah beli hp, bukan jadi pinter sekolah , malah pinternya main game. Pas kuota habis minta uang dengan maksa  pula. Sakitnya tuh di sini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun