Siapapun engkau, keluarlah ke senja hari tinggalkan kamar yang tiap jengkalnya engkau kenali, rumahmu adalah yang terakhir sebelum yang tiada batas, siapapun engkau. Lalu dengan matamu yang sayup hampir tak terangkat pohon hitam berbayang, dan tanam di langit: langsing, sendiri. Dan engkau telah membuat dunia (dan ia akan tumbuh matang sebagai kata, masih tak terucap kini). Saat engkau tangkap maknanya dengan kehendakmu, lembut matamu akan melepasnya...*
KEMBALI KE ARTIKEL