Dalam sebuah kasus yang sedang ramai dibicarakan, Bondol memberikan kesaksian yang sangat rinci mengenai Pegi Setiawan, yang terjadi delapan tahun lalu. Bondol mengingat dengan tepat jam berapa Pegi pergi dan kendaraan apa yang ia tumpangi pada hari itu. Menurut Bondol, Pegi tidak mungkin terlibat dalam kasus yang sedang diselidiki.
Namun, kesaksian Bondol menimbulkan keraguan di kalangan netizen. Banyak yang meragukan kemampuan seseorang untuk mengingat detail seperti itu setelah delapan tahun berlalu. Beberapa netizen bahkan menuduh Bondol mungkin merekayasa kesaksiannya demi membela temannya, Pegi Setiawan.
Seorang psikiater, Mintarsih, memberikan pandangan mengenai fenomena ini. "Normalnya, manusia tidak akan mengingat secara detail peristiwa yang tidak melibatkan dirinya. Jika seseorang mengklaim mampu mengingat kejadian delapan tahun lalu dengan sangat rinci, itu mustahil kecuali dia mencatat kejadiannya dan kemudian membaca ulang catatannya untuk menyegarkan ingatannya," jelas Mintarsih.
Keraguan ini didukung oleh fakta bahwa memori manusia cenderung menyimpan informasi penting atau emosional yang relevan dengan diri kita sendiri, sementara detail-detail yang kurang penting biasanya memudar seiring waktu. Pernyataan ini memicu diskusi tentang sejauh mana keakuratan ingatan seseorang bisa dipercaya dalam konteks peristiwa yang terjadi bertahun-tahun lalu.