ingin menangis, namun air mataku sudah habis
inginku teriak, namun suaraku tercekat
aku hanya mampu menatap dengan pandangan kosong ke arah gelapnya malam
malam yang pekat, hingga bayangku pun tak terlihat
mataku dapat menangkap banyak tawa, tetapi telingaku lebih banyak mendengar suara tangis
aku lelah
percuma jika ku tutup telingaku sekalipun, karna suara-suara itu sudah terlebih dahulu menorehkan luka yang membekas
aku heran, jika aku mendengar tangis mereka, lalu siapa yang bisa mendengar tangisku?
sudah lama semuanya hanya tertahan di sini
dan aku muak
aku ingin keluar
secepatnya