Namanya begitu asing, bahkan bagi saya warga Gunungkidul sekalipun. Pantai Nglambor, entah bagaimana keadaannya dan dimana letaknya. Pertanyaan yang membuncah itu akhirnya lenyap ketika saya dan 7 teman saya camping di pantai tersebut.
Ya, namanya Pantai Nglambor, terletak di antara Pantai Jogan dan Pantai Siung, Kabupaten Gunungkidul. Istimewa memang, pantai cantik ini memiliki ombak yang tenang, mata air jernih, masih sepi dari pengunjung, juga viewnya yang WOW. Tiada lampu penerangan, tiada toilet, trip saya kali ini berasa keren sekali :-)
Terlepas dari kekaguman saya tentang segala hal alami yang masih melekat apik di Pantai Nglambor, saya lebih tertarik lagi dengan sebuah rumah sederhana yang dihuni sepasang suami istri. Sebuah rumah sederhana, lengkap dengan segala sesuatu dengan label apa adanya. Sepasang suami istri itu adalah Mbah Mo. Beliau menjalani hari-haridengan bertani di lembah-lembah Pantai Nglambor, juga merawat kambing dan sapi. Mbah Mo sempat bercerita bahwa beliau memiliki rumah di desa yang terletak tidak jauh dari Nglambor, tapi beliau lebih memilih menikmati hidup di Pantai Nglambor yang indah.
Rumah sederhana yang menghadap tepat ke laut itu banyak member inspirasi, ada cinta disana. Cinta sejati yang mampu menghangatkan meski malam hanya berpenerang lampu teplok, mampu member rasa aman meski malam hanya berhiaskan suara jangkring dan lolongan jangkrik. Ya, cinta penuh kesederhanaan di Pantai Nglambor.
