Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Dualisme Loyalitas Presiden    

10 Juni 2015   17:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 200 0

Banyak opini publik yang terbentuk semenjak kepemimpinan Presiden Jokowi, salah satunya mengenai loyalitasnya terhadap partai yang mengusungnya yaitu PDI-P. Masyarakat melihat bahwa beberapa tindakan yang diambil Jokowi lebih condong kepada kepentingan partai, sampai ada julukan petugas partai bagi Jokowi.

Bagi sebagian kalangan, petugas partai diartikan sebagai seseorang yang mengemban tugas untuk ikut serta mewujudkan tujuan dan cita-cita partai yang tentunya menyangkut kebaikan bangsa Indonesia seluruhnya, bukan hanya untuk internal partai saja. Namun oleh sebagian kalangan lain, petugas partai diartikan sebagai seseorang yang hanya melulu melakukan segala kegiatan untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita internal partai atau lebih buruk lagi hanya untuk menguntungkan oknum tertentu.

Sayangnya disini, oleh sebagian orang Jokowi diidentikan sebagai petugas partai dalam artian kedua, yang lebih cenderung bersifat negatif. Masyarakat mulai mempertanyakan loyalitas dan kapabilitasnya sebagai presiden yang mengemban amanah rakyat, mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh kalangan, bukannya untuk melaksanakan tugas yang hanya menguntungkan sebagian golongan.

Di Indonesia, Presiden memegang kekuasaan tertinggi atas kekuatan militer, Presiden merupakan orang nomor satu, bertindak sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Tidak seharusnya presiden tunduk pada satu kekuatan tertentu, apalagi yang terpusat pada satu orang. Namun yang terjadi sekarang adalah publik menilai bahwa presiden ‘disetir’ oleh seseorang yang mungkin telah berjasa besar baginya untuk membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan yang kita tidak tahu baik buruknya.

Presiden Jokowi merupakan presiden yang sejak awal kepemimpinannya telah mendapat begitu banyak perhatian dari rakyat Indonesia, banyak kalangan yang menaruh harapan besar untuk perbaikan Indonesia melalui pengangkatan dirinya sebagai presiden. Sosoknya yang sederhana dan apa adanya telah mencuri hati sebagian besar rakyat Indonesia yang telah lama merindukan suatu perubahan bagi bangsa Indonesia. Hal ini tentu saja merupakan suatu awal yang baik, namun saat ini opini publik yang berkembang adalah bahwa sosok Jokowi malah memberikan kesan tidak tegas dan selalu terlambat dalam mengambil keputusan  penting. Berbagai kebijakan yang diambilnya dirasa tidak sesuai harapan rakyat Indonesia. Rakyat yang memiliki kedaulatan tertinggi merasa dirugikan, mulai meragukan loyalitas dan kapabilitas Jokowi sebagai presiden.

Namun kembali lagi semua itu merupakan opini, dan semoga saja hanya akan menjadi opini belaka. Satu hal yang pasti, sampai saat ini rakyat Indonesia masih menunggu langkah tegas apa yang bisa diambil presiden untuk membuktikan bahwa dirinya mampu mengemban dengan baik apa yang telah diamanatkan oleh rakyat Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa dirinya bukanlah petugas partai. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun