Sampah dan pengelolaannya kini menjadi hal mendesak apabila tidak dilakukan penanganan yang baik dapat mencemari lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian dan pengolahan sampah yang tepat terutama sampah organik atau sisa makanan. Produksi sampah masyarakat kian hari kian bertambah, menyebabkan timbulan sampah yang kian menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Permasalahan timbunan sampah di lingkungan rumah tangga seperti di Kelurahan Bambankerep masih menjadi isu yang memerlukan penanganan. Pada umumnya, kesadaran masyarakat untuk pengelolaan sampah masih tergolong rendah. Kebanyakan dari mereka, dalam mengelola sampah masih menerapkan pola tradisonal yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2021, jumlah timbulan sampah di Kota Semarang mencapai 1180 ton/hari dengan komposisi sampah sisa makanan sebesar 60,8% dari total timbulan sampah kota Semarang, dapat disimpulkan bahwa komposisi dari simpah sisa makanan menyumbang jumlah tertinggi dari semua sampah di Semarang.
KEMBALI KE ARTIKEL