“Pernikahan itu menakutkan.” Kalimat ini bukan hanya pernyataan yang sering melintas di kepala generasi muda, tetapi juga menjadi viral di media sosial, menandakan rasa cemas yang meluas tentang ikatan jangka panjang. Di balik imaji indah tentang "happily ever after," realita pernikahan bagi banyak orang justru dipenuhi ketidakpastian, cerita perceraian yang menghantui, atau bahkan ketakutan akan kehilangan diri dalam peran baru sebagai pasangan hidup.
Namun, apakah ketakutan ini benar-benar masuk akal? Atau mungkin kita hanya terjebak dalam narasi yang terlalu berlebihan? Dalam artikel ini, kita akan mengupas mengapa pernikahan bisa terasa begitu mengerikan di mata sebagian orang, dan apakah benar bahwa institusi pernikahan membawa lebih banyak momok ketimbang makna bahagia. Yuk, kita telusuri—apakah pernikahan seburuk itu, ataukah ketakutan kita yang membuatnya tampak demikian?