Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Meretas Asa di Negeri Sakura (bagian I)

29 Juli 2010   10:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:29 473 0
[caption id="attachment_209907" align="alignleft" width="300" caption="bunga sakura (dokpri)"][/caption] Surabaya, September 2007 “Dear Niji, Selamat, anda telah terpilih sebagai salah satu penerima beasiswa Monbukagakusho. Dalam beberapa hari ke depan staf universitas akan segera menghubungi anda untuk menjelaskan formalitas yang harus anda jalani untuk aplikasi visa. Sekali lagi selamat dan sampai bertemu di Toyohashi. Salam, *Miyazaki Tsutomu” Berbunga-bunga saya membaca email itu. Tanpa sadar tangan saya mencengkram erat lengan teman kerja yang duduk di samping saya. “Apa-apaan sih kamu?” katanya sewot. “Aku diterima Pul!!!” pekik saya.

Berkali-kali saya baca email itu, isinya tak berubah. Berkali-kali saya cubit lengan, sakit. Ini bukan mimpi. Dari isi email, sudah terbayang calon pembimbing saya tsb pastilah seorang yang ramah, santun, dan berwibawa. Apalagi dengan sederet publikasi ilmiah, afiliasi dan penghargaan yang diterimanya di dalam dan luar negeri, pastilah beliau orang yang luar biasa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun