Bersyukur dan senang telah resmi menjadi mahasiswa. Namun ada sedikit rasa degdegan dalam menjalani prosesnya. Tugas perkuliahan saat pandemi dua kali lipat lebih banyak ketimbang biasanya.
Meski demikian, menurut saya mahasiswa memang dituntut untuk berpikir kritis, rasional, lebih harus visioner untuk orientasi masa depan serta harus lebih bertanggung jawab. Statusnya sebagai mahasiswa mempunyai tanggung jawab lebih, sehingga harus bisa bagi waktu sebaik mungkin. Tentunya ada upaya lebih untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan menempuh pendidikan tinggi.
Sebagai mahasiswa diawali dengan pengenalan lingkungan kampus secara virtual. Pihak rektorat pun memaparkan materi tentang seluk beluk perkuliahan. Bahkan bisa melihat dan memasuki gedung kampus secara virtual.
Menjadi maba di masa pandemi seperti ini menurut saya mesti siap dengan segala konsekuansinya. Sejak awal mesti dipikirkan betul prodi apa yang hendak dipilih sesuai minat dan prores karir serta tujuan kuliah itu sendiri.
Saat pandemi ini yang terpikirkan adalah pembelajaran daring, saya berharap pandemi cepat selesai sehingga belajar lebih mudah dengan tatap muka dan lebih kenal lingkungan. Meski demikian, saya harus tetap semangat dengan cara tetap berinteraksi dengan teman-teman secara daring untuk membahas masalah pembelajaran. Agar tetap semangat saya juga akan selalu ingat tujuannya kuliah.
Menjadi mahasiswa baru saat pandemi punya tantangan tersendiri, saya harus berusaha lebih untuk memahami sistem perkuliahan. Disamping itu juga perlu upaya ekstra untuk memahami materi kuliah.