Pendaftaran mahasiswa baru di berbagai universitas adalah ajang lomba para calon mahasiswa untuk bisa memasuki universitas terbaik dengan program studi favorit mereka masing-masing . Mereka saling bersaing agar dapat memasuki universitas terbaik dan ternama. Faktanya , rata-rata mereka hanya memilih universitas terbaik untuk Eksistensi belaka. Bahkan tidak sedikit dari mereka yg memilih program studi asal-asalan hanya untuk dapat diterima di perguruan tinggi tersebut dan tidak berfikir kelanjutan kedepannya. Memang benar rata-rata universitas ternama di Indonesia lebih terjamin dalam segi fasilitas dan belajar mengajar mahasiswa. Akan tetapi kembali lagi ke niat masing-masing mahasiswa untuk apa dan mengapa mereka berkuliah.
Prinsip dan konsistensi adalah hal penting para mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan dengan baik, bukan dengan hanya mengandalkan nama universitas mewah untuk terlihat wah di kalangan masyarakaat. Pemikiran tersebutlah yg dapat merusak generasi mahasiswa. Banyak dari mereka yg mengandalkan "gengsi" gagal dalam bangku mahasiswa. Jika begini substansi pendidikan yang sebagai wadah untuk mencerdaskan bangsa, serta national and character building menjadi terabaikan.
Apalagi sekarang ini pendidikan menjadi ekonomi kapitalistik dan tata kelola didalamnya pun mengerucut pada masalah pendanaan. Ini adalah alasan mengapa pendidikan tinggi kemudian menjadi sangat elit dan meminoritaskan masyarakat yang dibawahnya. bukankah ini mimpi buruk bagi negara kita untuk kedepannyan?
Sebenarnya universitas negeri ternama maupun swasta sama saja , masing masing perguruan tinggi memiliki visi dan misi berbeda untuk berpacu memajukan pendidikan di Indonesia. Apalah arti dari sebuah eksistensi perguruan tinggi tersebut bila kita tidak menjunjung tinggi sumpah mahasiswa. Nyatanya semua akan dilihat dari hasil akhir mereka menimba ilmu di perguruan tinggi masing-masing. Jika mahasiswa tersebut menghiraukan komitmen dalam bangku kuliah, maka akan banyak pengaruh-pengaruh yang akan berdampak negatif dalam perkuliahan, seperti merasa bosan dan membolos.
Dengan masalah-masalah seperti itu maka ada beberapa tips untuk tidak merasa berat dalam kuliah:
1. Tentukan target : dengan tujuan kita mempunyai tujuan untuk kuliah dan otomatis akan menjadi motivasi kita. tetapi dalam menentukan target kita harus realistis. Realistis dalam hal mengerti kemampuan kita dan kelemahan kita
2. Gender tidaklah penting: Bagi mereka, memahami lawan jenis jauh lebih susah daripada memahami fisika , tetapi dengan tips ini mengajarkan kita untuk pandai bergaul , pandai memilih teman yang tidak menjerumuskan ke hal hal yg tidak di inginkan.
3. Kreatif dalam mengerjakan tugas: dengan tujuan bila dosen memberi anda tugas dengan waktu minim dan hal satu-satunya yang mendukung adalah copas, maka disitulah kemampuan meng-edit anda dipertaruhkan dengan seni anda masing-masing, sekaligus anda tidak dikenal doseng dengan sebutan "the master of plagiat"
4. Raih simpati dosen killer: Hidup, mati, jodoh dan rejeki itu sudah diatur Tuhan, tapi tidak dengan nilai. Nilai diatur oleh dosen.Beberapa di antara banyak dosen memiliki keyakinan bahwa nilai A (sempurna) tidak pantas untuk manusia, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan, Yang Maha Benar. Disinilah peran cute anda juga di uji. Dengan mencari simpati dosen killer memungkinkan kalian akan terbantu untuk nilai anda sekalian
5. Berdoa: jika anda sudah berusaha sekuat tenaga dan anda masih ragu dengan hasil anda, maka hal terakhir yg kalian punya adalah berdoa. Hal ini akan membuat anda ingat mengapa dan apa tujuan anda kuliah
Maka mulailah membentuk karakter mahasiswa anda sendiri dari sekarang , dan hindarilah gengsi hanya untuk eksistensi. Sesungguhnya masa depan tidak di ukur dengan seberapa eksistensi nama perguruan tinggi anda. Masa depan anda hanya ditentukan dengan selembar kertas yang menunjukan angka dari hasil usaha anda selama berkuliah.
