Hari ini bukan hari Selasa biasa ketika jalan-jalan Ibukota terlihat sangat sepi. Kantor-kantor terlihat lengang. Rupanya sang jenderal berhasil mengulang prestasi 16 tahun lalu dengan menyebarkan teror di tengah masyarakat yang seharusnya dia ayomi bila dia menjadi pemimpin.
Hari ini bukan hari Selasa biasa ketika pukul 3 petang sang jenderal purnawirawan bintang 3 mengeluarkan pernyataan bersayap mundurnya dia dari pencalonan Presiden dengan alasan kecurangan-kecurangan yang terjadi selama proses pemilihan umum. Dan sejarahpun tercipta, sejarah yang kelam untuk negara demokrasi terbesar ke3 di dunia ini. Sila ke3 Persatuan Indonesia pun diambang runtuh.
Hari ini memang bukan hari Selasa biasa bagi sang jenderal namun tidak bagi bangsa yang besar ini. Akan datang hari-hari yang lebih istimewa ketika malam ini menutup tirainya. Biarkan sang jenderal kembali ke istal kudanya dan si tukang kayu memimpin bangsa ini. Sambut hari-hari penuh kedamaian esok.