Namanya Dorothy. Aku biasa memanggilnya Roti. Semua karena kedekatan kami yang seakan panggilan itu terdengar seperti sebutan sayang. Aku sendiri yakin jikalau kami memang saling sayang. Namun bukan sayang yang berlebih-lebihan, karena sesungguhnya dialah milik seseorang. Bukan juga seorang asing yang jauh tak terjangkaukan. Melainkan sahabatku sendiri, Juna. Aku tak mengerti hingga sekarang, apa yang kurang dari hubungan itu, yang mereka jalin setahun belakangan sejak tempat mereka bekerja hanya berbatas jarak ruangan.
KEMBALI KE ARTIKEL