Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Musirot Wanadhirot

15 Februari 2023   18:53 Diperbarui: 15 Februari 2023   19:02 139 1
Sinar nemplok di lapang kersang, meski pagi masih murung diburu awan keruh. Rintik hujan lamat-lamat beralih, tak peduli, mungkin langit terlalu lelah merintih. Namun dengan lantang hewan-hewan bercengkrama, bersahutan rengek anak mereka meminta makan. Sama halnya dengan Musirot, sedari kemarin perut kembungnya belum tersuap nasi. Kepalanya limbung, kulit disergap dingin, bercampur-aduk rasa memar sekujur tubuh yang menyerbu. Siapa peduli. Alih-alih disodori sesuap nasi, mulut Musirot malah dijejali tungkai kaki. Tak ada perlawanan yang dikehendaki, kedua kakinya tak mampu lagi menopang diri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun