Kurikulum merdeka atau sekolah yang mengadopsi program pembelajaran berbasis proyek memang menuntut peran guru yang lebih fleksibel dan terlibat dalam proses pembelajaran siswa. Dalam konteks ini, guru tidak hanya sebatas memberikan materi, tetapi juga harus mampu memfasilitasi siswa dalam menemukan dan mengeksplorasi pengetahuan secara mandiri. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa kurikulum yang diadopsi oleh masing-masing sekolah yang mengikuti program ini berbeda-beda. Oleh karena itu, peran guru yang bukan hanya sebatas memberikan penilaian, tetapi juga harus mampu mendidik siswa sejak awal agar dapat mencapai hasil belajar sebaik mungkin.
Meski begitu, masih terdapat ketidakpastian mengenai sejauh mana hak guru dalam mengatur nilai dalam kurikulum merdeka, apakah masih terdapat fleksibilitas atau justru kelegaan dalam pemberian nilai. Argumen yang menguatkan keputusan seseorang bukan dari kinerjanya, tetapi dari kebijakan sekolah adalah tantangan utama yang harus dihadapi oleh guru dalam program tersebut. Para guru juga harus memahami bahwa memberikan nilai bukanlah tujuan utama dari pendidikan. Sebaliknya, hal yang lebih penting adalah mengembangkan potensi siswa untuk mencapai kemampuan terbaik mereka.