Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

4 Tahun Sudah Usiamu Anakku ...

26 September 2012   11:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:39 141 1
Malam itu, aku masih berada di Sidi Fredj untuk mencari hotel penginapan calon peserta pelatihan yang akan digelar KBRI Alger pertengahan Oktober 2012 mendatang. Kring, telponku berbunyi. "Ayah dimana? kok belum pulang," kata suara dari telpon yang kuangkat. "Ayah masih di Sidi Fredj mama, ngurus hotel untuk pelatihan. Mungkin pulangnya agak malam," jawabku menjelaskan. Aku pun ingat juga setelah istriku telpon itu bahwa malam ini kami akan mengelar acara perayaan ulang tahun sederhana untuk anak pertamaku Areta Chalwacetta Putri Hannia yang telah menginjak umur 4 tahun.

"Oohh, ya sudah, nggak apa-apa. Tapi ntar kalau pulang, tolong belikan ayam bakar ya, mama kepingin banget ayah," katanya meminta yang langsung aku jawab "Insyallah sayang ...," sambil aku matikan HP karena dia sudah mengakhiri pembicaraan. Aku langsung melanjutkan melihat-lihat kamar dan tempat pertemuan untuk peserta yang berjumlah 150 an orang. Setelah puas, kami pun pulang karena kebetulan pak dubes saat itu sedang berpuasa, dan harus segera berbuka karena magrib telah tiba.

Sekitar 30 menit kami menaiki mobil Van Vito, sampailah kami di wisma duta tempat tinggal pak dubes. Karena beliau berbuka, sekalian kami diajak makan bersama mendampingi beliau malam itu, dan makanlah kami dengan ikan bakar dan tempe dengan sambel terasi dan sambel kacang sebagai penambah
selera makan. Ada anggur dan salak juga tersaji selain jus dan kopi yang disiapkan. Setelah kami selesai menyantap makanan malam itu, kami sempat bercerita  ngalor-ngidul dan berkelakar soal berbagai hal termasuk cerita lucu dari pulau garam madura.

Puas kami tertawa berbahak, kami lanjutkan dengan membahas soal acara pertunjukan seni dalam resepsi HUT RI di KBRI Alger yang akan menampilkan seni tari, gamelan atau angklung. Setelah diepakati untuk dikaji oleh tim dari pensosbud, kami minta pamit untuk undur diri karena masing-masing kami ada agenda yang menunggu.

Aku ikut pulang ke kantor karena masih ada beberapa hal yang masih tertinggal meskipun pak dubes sudah di rumah. Dan ternyata Bu Ida dan Pak Iskandar yang selama ini bersama kami beserta Pak Masrur mencari hotel juga ikut ke kantor. Setelah selesai mematikan komputer dan keperluan lain, kami pun pulang ke rumah masing-masing. Dan saat itulah aku meminta tolong Amar, supir pa dubes, untuk mengantarku mencari ayam bakar untuk istriku dan roti tiramisu buatan khas Aljazair untuk potong kue dan tiup lilin anakku.

Aku dapat semua kebutuhan itu di daerah Sidi Yahia, tempat elitnya Aljazair, semacam toko-toko di Menteng-nya Jakarta lah. Aku beli ayam di langgananku, aku beli tiramisu dan crep's di sebelahnya. Setelah itu kami pulang dan kami beri kejutan untuk istri dan anak-anakku. Alhamdulillah, mereka sangat senang atas kedatanganku dan hangat sekali mneyambutku malam itu. Lalu kami ajak istri dan anak-anak untuk salat isya dulu berjamaah sebelum kami rayakan HUT sederhana Areta.

Alhamdulillah, meski umurnya masih 3 dan 4 tahun, Hawra, anak keduaku, dan Areta selalu bersemangat kalau kami ajak salat berjamaah. Dan kami pun bersama-sama berdoa kepada Allah setelah salat usai kami lakukan. Tak berselang lama setelah itu, anakku yang ketiga Zhafira kami ajak ke ruang yang sudah kami siapkan untuk prosesi acara HUT Areta. Ruang samping kamar utama yang agak gelap karena tertutup rapat.

Setalah melatakkan Zhafira di carseat yang dimilikinya, kami memulai acara prosesi HUT sederhana Areta dengan bersama-sama membaca surat alfatehah, surat al-ikhlas, surat almuawwidatain dan doa-doa yang selama ini dihapal anak-anak saya seperti doa mau makan, doa untuk orang tua, doa selamat, doa mau tidur dan doa-doa lainnya. Setalah itu, anak-anak kami ajak mengingat lagi hapalan yang kami ajarkan mulai ABCD ..., Alif Ba Ta Sa..., lagu-lagu anak-anak bermuatan nilai agama dan moral serta lagu utama happy birthday ... Subhanallah ... tak kusangka dan tak kuduga, anak-anakku yang sedang dipangku oleh mamanya, menitikkan air mata dan menangis atas prosesi acara ini doa serta harapan yang kami sampaikan.

Suasana malam itu pun semakin khusyuk dan sendu saat kami secara bersama-sama memanjatkan doa untuk kami sekeluarga dan doa khusus untuk Areta dan Hawra serta Zhafira. Kami pun semakin terbawa khusyuk dalam tangis cinta dan harapan besar kepada sang pemilik langit dan bumi, Allah swt. Setelah doa usai kami panjatkan, Areta dan Hawra pun meniup lilin yang sudah kami siapkan. Sebenarnya yang ulang tahun itu Areta, tetapi kami melibatkan anak keduaku Hawra agar makin seru.

Dengan diiringi lagu Happy Birthday to you ... sanah helwa ya jamik ... jayux anniversere ... kami semua bernyanyi, areta dan hawra meniup lilin dan acara makan malam sederhana dan ulang tahun sederhana kami akhiri. Setelah itu, kami langsung peluk Areta sambil kami ucapkan doa dan harapan kepada Allah atas anakku ini. Dan Hawra pun aku peluk dan gendong bersama Zhafira yang masih dalam gendongan mamanya.

Sungguh indah dan pengalaman luar biasa acara semalam itu. Sederhana karena kami jauh dari keluarga yang biasanya mengelar acara ulang tahun dengan uti dan kakung di kampung serta para saudara dan teman-teman dari anak-anak yatim piatu. Sekarang kami mengelar acara cuman berlima, aku, mama, areta, hawra dan zhafira.

Namun susana kebahagiaan tak pernah kurasakan sebelumnya seperti malam itu. Sungguh Engkau maha adil dan rahman rahim ya ALLAH ... meski kami hanya berlima, limpahan rahmat dan kebahagiaanmu kau curahkan semua kepada kami. Semoga rahmat, ridlo, pertolongan, penjagaan dan kemudahan Engkau senantiasa meliputi kami sekeluarga. Amin. Alfatehah ... (Alger 26 September 2012)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun