Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pudarnya Tradisi "Ngajeni Tamu" sebagai Simbol Tata Krama Anak

14 Januari 2021   14:25 Diperbarui: 14 Januari 2021   14:49 518 1
"'Krincing' bunyi kunci, gesekan pintu dan segelas teh untuk tamu bapak" adalah kutipan yang menggambarkan sikap seorang anak yang harus siap siaga dalam menerima tamu dengan baik. Yaitu menjawab salam dengan senyuman, mempersilahkan tamu masuk terlebih dahulu dengan memakai bahasa yang santun serta kesiapan anak untuk bisa membuat dan menyuguhkan segelas teh atau semacamnya. Mungkin beberapa dari kita, pada jaman sekarang hanya mendengar seorang anak yang sedang menerima tamu dengan teriakan "ma, ada tamu di depan" dan tidak lupa dengan handphone yang masih terpegang miring ditanganya. Hal itu mungkin tidak hanya berlaku pada usia anak-anak saja, bisa jadi anak millenial atau anak kisaran umur 15-20 tahun juga melakukan hal seperti itu.  Dari tradisi "Ngajeni tamu" bisa kita simbolkan dalam sebuah tata krama dan sopan santun .  Hal seperti ini mungkin dianggap remeh atau kecil, tetapi hal-hal kecil bisa jadi akan berpengaruh pada suatu hal yang besar pada kemudian hari.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun