Bahasa politik selalu berdasar pada hukum tertulis, akan tetapi masyarakat juga memiliki hukum sendiri yang disebut etika. Selain itu kebocoran soal yang semakin tahun semakin parah inilah dapat dijadikan salah satu tolok ukur keberhasilan pemerintah yang berkuasa, dan masyarakat (awam) akan menilai pemerintah telah gagal. Kegagalan pemerintah sedikit banyak akan berpengaruh pada pola pikir masyarakat untuk membandingkan antara sistem pemerintahan yang lama dan yang baru, sehingga perang slogan mulai terlihat. Ambil contoh saja "Sik Penak Jamanku tooo??" lantas dijawab "Ora iso, yo penak jamanku mbesuk!!"
Jika pemerintah dinilai gagal akan menyebabkan turunnya dukungan terhadap parpol penguasa (dalam hal ini Demokrat), apalagi ditambah pelaksanaan Ujian Nasional yang carut-marut. Hal inilah yang sangat menguntungkan partai oposisi (PDIP) terlepas dari pencitraan yang sudah dirintis dalam kurun waktu belakangan ini.
Masuknya Jokowi pada materi Ujian Nasional dan Bocornya kunci jawaban bagaikan gayung bersambut yang siap mengantarkan sang kandidat menuju kursi RI 1. S e a n d a i n y a nanti bisa mencapai kesuksesan untuk meraihnya, masih ada partai oposisi babak berikutnya yang siap meluncurkan slogan "Sik Penak Jamanku" jika sang "Kandidat" gagal seperti yang sudah-sudah.
Akankah pola lama yang akan menjadi keparcayaan masyarakat, kita tunggu parodi berikutnya...
Sumber