Ngainun Naim
Saya menyukai aktivitas membaca. Bepergian ke mana pun selalu ada buku di tas. Tidak banyak. Paling satu buah.
Apakah dibaca? Belum tentu juga. Lihat suasana.
Jika dalam kendaraan darat, kadang ya hanya membaca satu atau dua halaman. Selebihnya tidur.
Jika di pesawat bisa dapat lumayan banyak halaman. Situasinya kan tenang, tidak banyak goncangan sehingga membaca tidak bikin pusing.
Buku di tas memungkinkan saya bisa memanfaatkan waktu untuk membaca saat kendaraan rehat. Bagi saya, menelusuri halaman demi halaman buku jauh lebih mengasyikkan dan bermanfaat daripada melamun.
Membaca saya yakini sebagai semacam amunisi menulis. Tanpa membaca, menulis tentu seperti kurang peluru.
Inilah beberapa argumen mengapa dalam perjalanan saya selalu menyelipkan buku di dalam tas.
Ponorogo, 25-9-2022