Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kkn

Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Mengembangkan Inovasi Pengolahan Limbah Minyak Goreng dan Oli Bekas sebagai Bahan Bakar Kompor

17 Juli 2024   12:55 Diperbarui: 17 Juli 2024   16:51 103 0
Di era modern ini, isu lingkungan menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh masyarakat global. Peningkatan jumlah limbah dan penggunaan sumber daya yang tidak efisien telah mendorong banyak pihak untuk mencari solusi inovatif demi menjaga keberlanjutan lingkungan. Salah satu inovasi yang patut diapresiasi adalah langkah mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam mengelola limbah oli bekas dan minyak goreng bekas menjadi bahan bakar kompor di Dusun Nono, Desa Kemiri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Kelompok mahasiswa yang terdiri dari A. Akbar Ibrahim M, Yoga Kurniawan W, dan Mirza Azahra Kisworo telah menunjukkan bahwa limbah yang sering dianggap tidak berguna ternyata dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Dengan menggunakan metode pengolahan yang tepat, mereka berhasil mengkonversi minyak goreng bekas dan limbah oli menjadi bahan bakar kompor yang efisien dan ramah lingkungan. Inovasi ini tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang mencemari lingkungan tetapi juga memberikan solusi praktis untuk masalah energi di tingkat rumah tangga. Pemanfaatan limbah oli dan minyak goreng bekas sebagai bahan bakar kompor menunjukkan kreativitas dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan mengolah limbah menjadi bahan bakar yang bermanfaat, mahasiswa KKN ini tidak hanya melakukan aksi nyata untuk keberlanjutan lingkungan tetapi juga memberikan contoh kepada masyarakat sekitar bahwa limbah dapat diubah menjadi sumber daya yang bernilai. Langkah ini adalah cerminan dari semangat inovatif yang harus diadopsi oleh generasi muda dalam menghadapi tantangan lingkungan.

Selain manfaat lingkungan yang jelas, inovasi ini juga berpotensi membawa dampak ekonomis positif. Bagi masyarakat yang mungkin kesulitan secara finansial, penggunaan bahan bakar kompor dari limbah dapat mengurangi biaya pembelian bahan bakar untuk memasak. Dengan demikian, inisiatif ini memiliki potensi untuk diadopsi di berbagai komunitas lainnya, membawa manfaat yang luas dan berkelanjutan. Namun, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi untuk mengembangkan inisiatif ini lebih lanjut. Proses pengolahan limbah memerlukan teknologi dan pengetahuan khusus, serta pendidikan kepada masyarakat tentang cara yang tepat dalam menggunakan dan merawat teknologi yang dikembangkan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk mitra, pemerintah, dan perangkat desa, sangat diperlukan untuk memastikan bahwa inisiatif ini dapat berkembang dan memberikan manfaat jangka panjang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun