Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Serunya Ngopi Sambil Belajar Meracik Kopi di Tempat Ini

22 Mei 2015   23:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:42 1648 0


Suatu ketika saat ngobrol dengan seorang teman yang penggemar kopi saya dikasih tahu soal kesalahkaprahan orang Indonesia dalam menikmati kopi,yaitu menambahkan gula.Akibatnya kekhasan rasa dari masing-masing kopi menjadi hilang dan terkubur rasa manis.Begitu katanya.

Gara gara informasi dari teman tersebut,sejak saat itu saya mencoba memulai "ngopi" tanpa gula di rumah.Awalnya terasa pahit dan belum bisa membedakan kopi yang bagus dan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya kemudian melalui media sosial saya menemukan tempat yang menyajikan kopi murni asli Indonesia yang dibuat berdasarkan pesanan,fresh dan tanpa gula.Selain dapat menikmati kopi dengan benar,kita dapat juga belajar meracik kopi langsung dengan pemilik kedainya.

Kamis sore kemarin (21/05/2015),saya menyempatkan diri mengunjungi tempat yang dimaksud yaitu Klinik Kopi yang berlokasi di Jl. Kaliurang Km 8,Sinduharjo,Ngaglik,Sleman,Yogyakarta. Posisinya dari arah Yogyakarta,berada di gang kecil Gang Madukoro namanya sebelah utara Gardu PLN Banteng lalu masuk ke kanan sekitar 50 meter.Akan tampak pagar bambu dan semacam pondokan yang terbuat dari bambu rancangan hasil rancangan dari Studio Akanoma dengan arsitek Yu Sing.Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam dengan sepeda motor dari Piyungan, jam 18.00 WIB saya sudah sampai di Klinik Kopi.Ditandai papan nama di atas pintu masuk yang terbuat dari bambu yang tertulis Klinik Kopi dalam huruf kapital.Di samping pintu masuk sudah berderet sepeda motor yang terparkir menandakan sudah banyak penggemar kopi yang datang. Dari plat nopol yang terpasang di sepeda motornya,terlihat pengunjungnya tidak hanya dari wilayah Yogyakarta saja,tapi juga dari wilayah kota lainnya.Bahkan ada yang berasal dari Bali dan Pulau Sumatera.Bisa ditebak bila sebagian besar pengunjungnya malam itu adalah kalangan mahasiswa serta pekerja muda yang pulang kerja dan menyempatkan diri ngopi sejenak untuk menghilangkan kepenatan rutinitas menjalani aktivitas sehari hari.

Dengan konsep menyatu dengan alam terlihat dari area di bagian depan yang dinamakan MisBar yang kepanjangannya gerimis bubar.Area publik yang terbuka ini dikhususkan bagi para perokok ngobrol sambil ngopi bersama teman-temannya.Suasana area Misbar ini dimalam hari hanya diterangi dengan sebuah lampu yang ditembakkan ke tembok.Terkesan romantis dan privat walaupun berada di area terbuka.

Lepas dari area terbuka,saya memasuki bangunan yang terbuat dari bambu,inilah tempat ngopi yang dirancang lesehan di lantai warna warni.Tidak ada meja ataupun kursi seperti yang biasa kita temukan di kedai kopi lainnya.Ruang racik kopinya terdapat di bangunan terpisah,persis di depan bangunan dari bambu tersebut.Memasuki ruang racik yang berukuran 3x2 meter tersebut, didalamnya sudah berjejer pengunjung yang sedang antri menunggu giliran pesanan kopinya.

Di tengah tengahnya terdapat meja racik lengkap dengan segala perabotan pembuat kopinya serta berderet toples yang berisi biji kopi lengkap dengan tulisan asal mula biji kopi tersebut termasuk nama petaninya,jenis varietasnya,metode paska panennya serta ketinggian geografis kopi tersebut ditanam.Terlihat ada kopi yang berasal dari Ciwidey Jawa Barat,Kota Baru dan Air Dingin Solok Sumatera Barat,Solok Selatan,Sunda Jahe,Nagari Lasi,Kopi Papua,Kopi Temanggung,kopi Arjuna dari Malang.Oh ya,semua jenis kopi tersebut adalah kopi Arabika.Khusus di ruangan lesehan dan brewing ini,pengunjung dilarang merokok,salah satu alasannya adalah banyak terdapat anak anak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun