Karena kondisi tersebut biasanya orang tua membutuh assistan rumah untuk dapat membantu mengurus rumah dan juga menjaga anak-anak yang masih membutuhkan pengawasan. Belum lagi kalau anak-anak harus les, jelas membutuhkan orang yang dapat mengantar dan menjaga untuk beberapa saat.
Kebutuhan tersebut datang ketika pada musim lebaran tiba. Mengapa? karena setelah musim lebaran tiba, para assisten rumah tangga mulai pulang ke kampung halaman masing-masing lalu setelah lebaran mereka tiba-tiba tidak datang dengan berbagai alasan.
Memang awal sebelum pulang biasanya assisten rumah tangga menginformasikan "akan balik" atau ada beberapa juga sudah mengabarkan "sudah balik" lalu ketika tiba saatnya ternyata tidak balik , maka ke'galau'an rumah tangga mulai datang.
Pencarian assiten rumah tanggapun dimulai. Dari mulai meng'sms' beberapa rekan atau sanak saudara yang assisten rumah tangganya balik, ke penyalur atau mencari ke tetangga, bahkan ada yang menuliskan di media sosial atas keluhan tersebut dengan berharap ada yang dapat membantu memberikan informasi jika ada assisten rumah tangga.
Masalah musiman setelah lebaran ini harusnya sudah didapat diatasi jika sudah ada kepastian daripada pekerjaan assiten rumah tangga serta perjanjian kontrak kerja. Bayangkan saja sikap ketergantungan rumah tangga yang membutuhkan assisten rumah tangga tinggi tapi ketersediaan terbatas, belum lagi kebijakan kota DKI Jakarta yang sudah mulai membatasi kedatangan penduduk yang unskill. Di satu sisi kebutuhan akan assisten rumah tangga harus cepat diatasi. Lalu bagaimana untuk mengatasinya.
Yang pasti untuk mengatasi hal ini dibutuhkan mekanisme keluarga untuk tidak tergantung dengan assistan rumah tangga, pelajaran untuk mandiri dibutuhkan bagi anak-anak diatas umur 15 tahun untuk menjaga adik-adiknya, mencoba dengan assistan rumah tangga yang datang dan pergi, mencoba untuk mencari menitipkan anak-anak dengan rumah sanak saudara atau rekan yang berdekatan dengan berganti-gantian, atau mencari tempat untuk menitipkan anak bagi yang kecil dekat dengan akses kantor, atau alternatif lain adalah membuat jadwal cuti orang tua berganti-gantian terlebih dahulu sambil memikirkan solusinya.
Memang tidak solusi absolut akan tetapi - masalah musiman setelah lebaran akan teratasi dengan untuk sesaat.