Strukturalisme berasal dari cabang ilmu bahasa yang disebut 'linguistik struktural'. Pendekatan ini awalnya dikembangkan oleh seorang ahli bahasa Prancis bernama Ferdinand de Saussure .
Saussure mengembangkan pendekatan untuk mempelajari bahasa yang melihat tanda linguistik (kata) sebagai hubungan antara 'citra bunyi' (kata yang diucapkan atau ditulis), yang disebutnya sebagai 'penanda', dan konsep itu sendiri, yang disebutnya sebagai 'yang ditandakan'. Hal ini berbeda dari cara-cara sebelumnya untuk memahami hubungan antara kata dan benda. Hingga Saussure, kata dan benda yang dilambangkannya dianggap memiliki hubungan langsung.
Kata 'pohon' menunjukkan pohon fisik di dunia nyata. Jadi kata 'pohon' berarti 'pohon fisik yang sebenarnya'. Saussure menyadari bahwa bukan seperti itu cara kerja bahasa. Sebaliknya, kata/bunyi 'pohon' mewakili gambaran mental (atau konsep) pohon, bukan pohon yang sebenarnya. Ini karena bahasa (dan konsep yang digunakannya) adalah milik pikiran. Dengan demikian, bahasa memungkinkan kita untuk memahami dan menafsirkan dunia melalui sistem tanda (kata+konsep).
Rene Magritte menggambarkan hal ini dalam lukisannya This is Not a Pipe (Ini Bukan Pipa ) (1929), ' Ceci n'est pas une pipe' . Maksud Magritte adalah bahwa lukisan pipa bukanlah pipa yang sebenarnya. Lukisan itu hanya representasi dari pipa. Dengan cara yang sama, pipa (seperti yang ada dalam lukisan) ada dalam pikiran ketika kita menggunakan kata 'pipa'. Ketika kita mendengar kata 'pipa', kita membayangkan sebuah pipa. Pipa adalah gambaran mental dari pipa yang sebenarnya.