Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Merawat dengan Hati, Bekerja dengan Cinta

6 April 2014   16:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:00 282 2
"Perawat makannya cuma sama kerupuk aja banyak gaya!”

Dengan tersenyum seorang teman menceritakan sebuah cacian yang baru didapat dari kliennya. Tepatnya, keluarga pasien. Ya, dengan tersenyum. Sebab cacian bukan menjadi hal yang asing bagi kami. Tak cukup hanya itu, pernah suatu ketika saat seorang teman yang lain sedang melakukan resusitasi jantung-paru untuk mengembalikan denyut jantung yang berhenti berdetak, satu kotak sarung tangan dilempar ke arahnya. Bahkan sebuah pukulan hampir mendarat di muka teman yang lainnya. Saat itu, di antara sakaratul maut, bukan iringan kalimat tauhid yang terdengar, tapi umpatan dan cacian yang seolah membuat nyawa pasien dimainkan oleh malaikat, antara di cabut atau tidak. Keluarga pasien mengamuk. Tak berhenti disana, seorang keluarga lainnya berdiri di tengah ruangan, berteriak-teriak histeris tanpa henti mencaci. Di sudut lain, sebuah meja besi ditendang sampai suaranya membuat pasien lain ketakutan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun