saat tangisku pecah untuk pertama kalinya
senyumnya teduh, dalam peluk penuh asa
memandangku, titipan yang dijaga
Dari mata ibu, kulihat langkah kecilku
tersandung-sandung, jatuh, dan bangun lagi
dengan sabar ia tangkupkan doa di tiap waktu
agar setiap langkahku selalu terjaga dan berdiri
Di mata ibu, kusaksikan cinta tak kenal lelah
merawatku kala sakit, menemaniku saat gundah
matanya tetap hangat walau badan letih merapuh
karena baginya, aku adalah impian yang tak lusuh
Dari mata ibu, kulihat diriku tumbuh
mengejar mimpi, terbang jauh dari pelukan
namun matanya tetap menjadi penjaga utuh
mengiringiku dengan doa dalam kesunyian
Kini kulihat kerut di sudut matanya
tanda tahun-tahun yang berlalu dalam kasih yang setia
ia menatapku, bukan lagi anak kecil di tangannya
tapi tetap anak yang selalu ia bawa dalam doa
Dari mata ibu, kulihat cinta yang tak berbatas
saksi setiap langkahku, dari kecil hingga dewasa
ia mengajariku tentang kuat, sabar, dan ikhlas
dan doa yang tak pernah putus, selama-lamanya