Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Menunggu

17 Maret 2011   03:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:43 80 0

Yang lalu bergulir
memutus kenang-kenangan.
Membumi

kembali ke realita.
Angan cuma sekedar mimpi
yang menipis menjadi hambar.


Penantian panjang
membosankan, menyebalkan.
Walau lalu tertepis sibuk
dan seorang teman yang menemani di sela sendu

(Aku bersyukur untuknya).


Sebait lagu ke kamu.
Sebaris puisi ke kamu.

Lalu kutak mampu lari
meski cuma berbekal bayang.


Kamu kejam!
Merajamku dalam damba.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun