Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Review Movie : 5cm

21 Desember 2012   03:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:17 2733 0
[caption id="" align="alignnone" width="334" caption="5cm"][/caption]

Jadi tadi malam saya menonton 5cm, film yang membuat saya mengantri panjang selama beberapa menit, but it worthed! Kali ini saya akan me-review film garapan Rizal Mantovani ini diambil dari novel yang berjudul sama, karangan Donny Dhirgantoro.

Jadi, film ini menceritakan persahabatan antara Zafran (Herjunot Ali), Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Ian (Igor Saykoji) dan Riany (Raline Shah) yang sudah bersahabat sejak SMA. Mereka terbiasa untuk menghabiskan waktu bersama-sama walaupun setiap mereka memiliki masalah masing-masing. Zafran yang terobsesi dengan karya sastra baik itu music, puisi dan deklamasi, Genta yang smart namun tidak berani mengungkapkan perasaannya pada Riany, Arial yang pendiam dan tidak berani berkenalan dengan wanita, Riany yang menyukai salah satu sahabatnya dan Ian yang belum lulus kuliah walaupun sudah 6 tahun menjadi mahasiswa.

Persahabatan yang kocak dan manis ini dibumbui dengan kehadiran Dinda (Pevita Pearce) adik Arial yang mencuri perhatian Zafran saat mereka sering menghabiskan waktu di “secret garden” rumah Arial.

Hingga suatu malam, Genta yang bekerja sebagai EO mencetuskan ide untuk tidak bertemu selama 3 bulan untuk mengetahui apa saja bisa terjadi saat mereka tidak bersama-sama. Selama 3 bulan tidak bertemu ini mereka mulai menata hidupnya masing-masing terutama Ian yang sibuk dan bekerja keras untuk menyelesaikan kuliahnya.

Dan, setelah 3 bulan berlalu, di tanggal yang ditentukan yaitu 14 Agustus, mereka berlima hadir mengikuti arahan dari Genta yang mengajak mereka untuk merayakan pertemuan ini di tempat yang tidak akan bisa mereka lupakan. And there’s the story begin!

Di stasiun, ternyata mereka tidak hanya berlima namun berenam karena Arial mengajak Dinda, adiknya. Hal ini tentu saja membuat Zafran menjadi sangat senang. Selama film, mata saya dimanjakan dengan keindahan alam Maha Meru yang memukau. Semua gunung, bukit dan lembah terekam secara indah di sinematografi film ini. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana susahnya proses pengambilan gambar dari berbagai sudut baik kanan, kiri dan atas. Great view of Maha Meru!

Oiya, ada beberapa inspiring word yang sempat terucap dari masing-masing talent, antara lain Zafran yang sempat berkata, “gantungkan cita-citamu 5 cm di depan keningmu, maka mimpimu akan selalu terlihat oleh matamu.” Atau kata-kata mereka berenam saat akan dan sedang berada di puncak Maha Meru, “Yang kita perlu sekarang cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat banyak lebih dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja. Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya. Serta mulut yang akan selalu berdo’a.”

Overall, this is a great movie! Lucu, seru, unpredictable scene, haru dan rasa nasioalisme muncul saat menonton film ini. Secara detail saya menyukai soundtrack lagu dari Nijdi yang sangat pumping, detail senimatografi yang terbayang sangat berat dilakukan mengingat medannya yang sangat susah serta kekompakan pada crew dan cast yang menghasilkan film seindah itu. What I got from this movie? Taruh mimpi dan cita-citamu 5 cm di depan keningmu agar selalu terlihat oleh matamu sehingga akan memotivasi mu untuk mewujudkannya.

Well, last thing I want to say, setelah film ini saya yakin Mahameru akan menjadi tujuan banyak orang untuk berwisata dan merasakan sendiri setiap detil keindahannya seperti yang tergambar di film, but please do not throw your trash here! Jangan kotori gunung yang indah ini dengan sampah yang nantinya mungkin akan kamu bawa. Let the Mahameru become our precious treasure in Indonesia people!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun