Aku mempunyai orang tua yang sangat amat baik, apalagi papa, beliau sosok pemimpin yang bijaksana, bertanggung jawab, ramah, suka memberi ke sesama pokoknya papa merupakan papa yang sempurna di mata aku. Keluarga aku tuh benar-benar harmonis apalagi kalau sudah berkumpul, semua canda tawa kita lewati bersama sehingga terkadang tetangga pada iri melihat keharmonisan keluarga aku. Tetapi semenjak papa aku sakit-sakitan beliau sering keluar masuk rumah sakit. Sedih liat papa sakit-sakitan seperti itu. Pada akhirnya ketika malam hari aku yang sedang terlelap di bangunkan oleh mama karena kondisi papa yang ngedrop. Aku, mama dan semua kakak sama-sama mendoakan papa. Kita berdoa meminta kesembuhan tetapi ALLAH SWT berkehendak lain, pada tanggal 30 mei 1999 papa tercintaku menghembuskan nafas terakhirnya. Kami sekeluarga sontak langsung histeris menangis karena kehilangan papa untuk selama-lamanya. Apalagi waktu itu aku masih berusia 9 tahun, kira-kira masih kelas 5 SD, aku sangat disayang sama papa, sempat sewaktu sakit papa bilang " nanti pas ulang tahun kamu bulan april kita dirayakan ya!", ketika papa bilang itu aku sangat senang layaknya seperti anak kecil lainnya yang dijanjikan ulang tahunnya yang akan dirayakan. Tetapi itu hanyalah rencana, ALLAH SWT telah berkehendak lain, aku harus ikhlas dan sabar menerima kepergian papa sebelum ulang tahunku dirayakan. Akhirnya pada bulan april ulang tahun tetap dirayakan karena itu amanat dari papa, tetapi walaupun dirayakan suasana sangat berbeda ada sesuatu yang hilang yang biasa ada di tengah-tengah kita. Aku mencoba bahagia di hari itu di hadapan semua teman-teman, walaupun kalian tau betapa sedihnya aku di hari ulang tahunku papa tercinta sudah tidak ada. Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, aku dan semua keluarga lewati hari tanpa papa. Hingga akhirnya satu per satu kakak aku menikah dan meninggalkan rumah. Jadi, aku di rumah hanya berdua sama mama. Sepi yang aku rasakan sehari-hari tetapi karena sudah terbiasa aku bawa enjoy aja. Tak terasa sudah 10 tahun papa meninggalkan kita semua, terus aku dapat kabar dari tempat papa aku di makam kan kalau pemakaman di sana akan ada pembongkaran karena tempatnya mau di buat bendungan. Akhirnya keluarga kami sepakat untuk memindahkan pemakaman papa tidak begitu jauh dari pemakaman sebelumnya, ya pemakamannya sih di daerah kampung halamanku Sumedang soalnya di sana pemakaman keluarga besar aku. Ketika pembongkaran makam papa berlangsung, aku, mama dan kakak menghadirinya. Aku berdiri tepat disamping makam papa, aku melihat penggalian tanahnya, saat pengangkatan papan nya papan tersebut masih sangat bagus belum di makan rayap sedikitpun, apalagi ketika mayit papa aku di angkat ke atas dan tersontak aku mengucapkan "SUBHANALLAH" mayit papa aku masih utuh kain kafannya pun tidak sedikitpun rusak hanya terkena kotor tanah. Aku merinding melihatnya karena kekuasaan ALLAH SWT, saat kain kafannya di buka aku tersontak kembali mengucapkan "SUBHANALLAH" wajah dan badannya pun masih utuh masih seperti 10 tahun yang lalu sewaktu papa aku meninggal. Ya ALLAH, terima kasih Engkau masi memberi aku kesempatan melihat wajah papa aku setelah 10 tahun aku tidak bertemu beliau. Terima kasih Engkau telah memberikan tempat yang terindah sehingga papa aku masih di lindungi dari serangga atau binatang yang bisa memakan beliau. Aku yakin papa merupakan orang yang baik sehingga Engkau memberikan begitu banyak kenikmatan walaupun di alam kubur dan papa bisa seperti ini karena doa dari anak-anak yang sholeh dan shalehah. Semoga papa selalu mendapatkan tempat yang terindah di sisi-Mu dan mendapat kebahagiaan di surga-Mu.. Amin Allahuma Amin.. :)
KEMBALI KE ARTIKEL