beberapa menit kemudin si bapak samapi juga di Rumah orang yang katanya menemukan diva bersama empunk (laki=laki yang di dakwa melarikan Diva), rahma sarita lalu menelpon si bapak lagi, meminta untuk bisa berbicara juga dengan Diva. awalnya si gadis menolak, (pastinya karena malu dan takut,bagaimana tidak? kepergiannya di ekspose dimana-mana dan sekarang dia harus berbicara di Tv walaupun via telepon), tapi kemudian akhirnya setelah dibujuk sang bapak Diva pun mau menjawab telepon Rahma dengan jawaban-jawaban singkat seperlunya.Diva baru berbicara sedikit lebih banyak ketika dia tahu Mama nya ada di ujung telepon. beberapa saat kemudian Rahma meminta untuk bisa berbicara dengan empunk. empunk pun menjawab pertanyaan -pertanyaan rahma. lucunya di antara sesi tanya-tanya nya dengan empunk rahma mengajak empunk untuk berbicara dengan mamanya Diva.kira-kira begini
"empunk, empunk tau ga kalo cara empunk membawa Diva ini membuat keluarga diva bingung dan kuatir?"
"empunk, di ujung teleon ada mamanya Diva, empunk ada yang mau disampaikan ke mama nya Diva?"
'apakah empunk mau minta maaf ke orang tuanya Diva?"
di layar Tv tampak mama diva tidak bisa berkata apa-apa, pikirannya masih dipenuhi banyak hal.
lucu ya? kalo masalah mengikuti sampai menemukan korban sih saya masih bisa memaklumi, tapi ketika sudah memasuki ranah dialog antara empunk dan mama nya Diva ini apakah harus pula di depan kamera? kenapa TVone tidak memberi kesempatan kepada kedua belah pihak untuk duduk bersama menyelesaikan dengan cara mereka sendiri? saya pikir kesalahan bukan sepenuhnya milik empunk, Diva pun perlu juga dimintai pertanggung jawaban. kenapa TVone tidak memperhatikan sisi psikologis nya ketika aib itu di blow up sedemikian rupa?, apa sudah mau menyaingi TV-TV lain yang sedang heboh dengan program reality show jadi2an nya?
semoga ini bisa menjadi koreksi bagi redaksi Tvone dan tim pemberitaannya. bah wa sesuatu yang berlebihan itu..not good. terimakasih