Ada dua lapisan telur dadar gulung ini. Lapisan pertama berisi nasi tumis ikan salem, lapisan keduanya diisi dengan tumis daun singkong. Terus digulung deh. Bagi dua.
Potong-potong. Kasih saos tomat, saos cabai, dan keju parut. Jadi deh. Apakah rasanya enak atau malah aneh?
"Kak Najmu ayo sarapan, cobain deh. Enak nggak?" kata saya pada anak kedua saya yang kebetulan tengah selonjoran di sofa ruang tamu. Ia pun beranjak ke meja makan.
Setelah dicoba, katanya enak. Seporsi itu habis dimakan tanpa sisa. Malah minta nambah.
Satu piring lagi saya bawa ke kamar anak pertama saya di lantai atas. Kalau hari libur, biasa "mengurung" di kamar.
"Kak, sarapan. Cobain nih," kata saya sambilnya menyodorkan piring.
"Ini apa?" tanya saya.
"Telur dadar lapis gulung. Isinya nasi tumis ikan dan tumis daun singkong," kata saya.
Saya tidak beranjak dari kamarnya. Saya ingin memastikan apakah dimakan secara anak saya ini tidak suka makan daun singkong. Saya perhatikan anak saya memakannya.
"Bagaimana, enak?" tanya saya, yang dijawab enak.