Masak apa ya? Pokoknya yang tanpa ribet tapi cukup bergizi. Sepertinya enak nih bikin nasi goreng ikan tenggiri. Eh, ternyata ikannya habis. Ya sudah, nasi goreng telur saja kalau begitu. Eh, telurnya juga habis.
Saya buka kulkas dong. Seingat saya sih masih ada stok sosis deh. Eh pas buka freezer, saya menemukan "harta karun" yang belum dieksekusi.
Wah, boleh juga nih sarapan dengan yang ini. Soalnya, saya malas juga mau ke warung. Waktunya tidak memungkinkan. Malas juga pakai jilbabnya. Bisa habis berapa menit itu. Terlihat kan waktu begitu berharga.
Baca juga: Awal Tahun "Badendang" Wajah dan Semangat Baru demi Keluarga Tangguh
"Harta karun" berupa rendang sapi "Badendang" hasil racikan kawan saya, Dewi Syafrianis, yang juga tetangga jauh saya, itu pun saya ambil. Tinggal saya panaskan saja, kasih air sedikit karena rendangnya beku banget.
Sebenarnya, belinya rendang ini sudah agak lama. Seingat saya sih menjelang akhir puasa Ramadhan kemarin. Tapi karena ini divacum dan disimpan di freezer, jadi masih aman dong. Masa expired juga masih lama.
Saya sajikan di meja makan. Wow, anak kedua saya terkesima, secara rendang sapi makanan kesukaannya. Kalau anak pertama saya responnya biasa saja, soalnya lagi sariawan dia hahaha... padahal, rendang kesukaannya juga.
Tadinya anak pertama saya tidak mau makan, karena saya suapi dimakan juga itu.
"Nggak mau ah, Kakak lagi sariawan ini," katanya.
"Udah makan," kata saya seraya menyodorkan sendok ke mulutnya dan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim. Mangap juga kan akhirnya mulutnya hahaha...
"Kakak nggak boleh begitu. Itu sama saja Kakak menzdolomi perut Kakak. Kakak harus memenuhi haknya perut," kata saya berceramah, ah seperti ustadzah saja saya.