Butuh waktu tempuh sekitar 1,5 jam - 2 jam perjalanan dari tempat kami menginap semalam, di Hotel Grand Sunshine Resort yang berada di Kabupaten Soreang.
Kami sempat melewati tempat putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz, yang dimakamkan di Kecamatan Ciamaung.
Ada spanduk besar dengan foto Emmeril berdiri. Spanduk ini berisi ucapan terima kasih pihak keluarga atas perhatian seluruh masyarakat Jawa Barat dan Indonesia atas peristiwa yang dialami sang putera.
Tidak lama kami pun tiba di Situ Cileunca. Tapi, kami bukan berwisata menyusuri situ atau danau Cileunca. Melainkan menyusuri Sungai Palayangan dengan berarung jeram. Wow, arung jeram? Saya harus ikut dong.
Bagi penyuka aktifitas yang memacu adrenalin, kegiatan arung jeram sesuatu yang tidak boleh terlewatkan. Udara dingin justru semakin menambah sensasi menyusuri sungai sejauh 5 kilometer itu.
Saya sendiri sudah beberapa kali ikut arung jeram di tempat yang berbeda. Jadi, pasti ada yang beda dari setiap karakteristik sungai yang disusuri. Itu sebabnya, saya selalu antusias ikut arung jeram.
Sebelum mengikuti arung jeram kami diarahkan ke basecamp. Tidak begitu jauh dari Situ Cileunca. Di sini, kami disuguhi dengan wellcome drink dan aneka camilan seperti bakwan goreng, jagung rebus, dan pisang rebus.
Setelah itu, kami melakukan streaching selama 30 menit agar otot-otot kami tidak tegang. Ada pemandu yang mengarahkan kami. Streacingnya seperti permainan yang banyak dengan gerakan fisik.
Selesai streacing, kami pun menaiki mobil yang dimodifikasi khusus untuk mengangkut wisatawan arung jeram. Ada sekitar 5 mobil yang membawa kami ke lokasi arung jeram. Mungkin sekitar 10 menit perjalanan.
Sampailah kami di jembatan yang di bawahnya mengalir Sungai Palayangan. Kami harus menuruni anak tangga untuk bisa ke lokasi daratan yang areanya cukup luas juga.