Karena kami tidak mudik, kami melaksanakan shalat Ied di Masjid Al Ihsan Permata Depok, Kota Depok, Jawa Barat. Tepatnya sih di jalanan di area sekitar masjid. Masjid sudah dipenuhi jamaah pria, maka jamaah perempuan diarahkan di jalan.
Tidak masalah. Karena dekat, saya tiba di tempat shalat 15 menit sebelum shalat ied dimulai. Saya bersama tiga anak saya yang semuanya perempuan. Sementara suami, berbeda jalur.
Saya sampaikan ke anak-anak, meski shalat ied hukumnya sunnah namun amalan ini memiliki keutamaan dan mendatangkan pahala yang melimpah.
Karena itu, jangan sampai ditinggalkan. Terlebih shalat iedulfitri hanya setahun sekali. Kecuali secara syariat memang tidak memungkinkan untuk menjalankannya.
Shalat ied dimulai tepat jam 7 pagi. Shalat sebanyak 2 rakaat. Rakat pertama dengan 7 kali takbir, dan rakaat kedua dengan 5 kali takbir.
Setiap kali takbir membaca "subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar". Yang artinya, "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."
Setelah shalat ied, dilanjutkan dengan kutbah. Ustadz menyampaikan rasa syukurnya karena kita masih bisa melaksanakan shalat ied dengan disambut sinar matahari yang cerah.
Secerah hati dan pikiran kita, secerah cahaya dari Allah yang menerangi kegelapan-kegelapan, yang pada akhirnya kita mampu keluar dari kegelapan menuju cahaya Allah.
Dengan cahaya itu pula kita akan kembali kepada Allah. Semoga kita selalu dicintai Allah. Allah tidak pernah membuat kita tersesat. Kita akan kembali kepadaNya, kembali ke kampung asal kita. Kampungnya Nabi Adam Alaihiwasallam.
Zakat fitrah adalah simbol kepedulian umat Islam. Jangan sampai ada kelaparan ditunaikan oleh individu muslim. Jika tidak membayar zakat, puasa yang kita jalankan tidak ada keberkahan.
Sebisa mungkin amaliah Ramadan, seperti puasa, zakat, qiyamullail, iktikaf, dan berbagai amal sosial seperti sedekah, silaturahim, dan memberi makan orang yang berbuka puasa, terus berlanjut.
Ustadz juga mengingatkan untuk tidak pernah menghapus sejarah. Dulu, kesultanan di Indonesia menyerahkan kekuasaan untuk bangsa ini. Dari kesultanan ini tonggak-tonggak sejarah Indonesia terbangun.
Jangan pernah melupakan. Kesultanan Bone, Kesultanan Cirebon, Kesultanan Banten, Kesultanan Buton, dan kesultanan-kesultanan lainnya. Ada ratusan kesultanan di Indonesia kala itu.
"Mereka berhasil mengeluarkan kepemilikannya untuk Indonesia. Itu adalah zakat umat Islam untuk bangsa Indonesia," katanya.
Para sultan sudah berzakat untuk bangsa ini. Mereka telah mengalahkan hawa nafsu untuk berkuasa dan menyerahkan kekuasaan mereka kepada Presiden Soekarno sehingga terbentuklah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Zakat dari segi bahasa berarti 'bersih', "kesucian". Siapapun yang sudah berzakat dia berhak mendapat kesucian.
Tidak hanya dalam bentuk harta. Tetapi juga kesucian jiwa, mensucikan jiwa. Shalat, shalat jumat, umrah cara Allah mensucikan jiwa. Karena itu, jangan pernah meninggalkan shalat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa yang di antara semua itu, jika dosa-dosa besar dijauhi." (HR. Muslim)
Dari hadist itu ditekankan bahwa shalat lima waktu yang wajib, shalat Jumat, puasa Ramadan, dapat menghapuskan dosa dan maksiat.
Hadits ini menunjukkan keutamaan shalat lima waktu, juga menunjukkan keutamaan hari Jumat. Maksudnya adalah dari shalat Jumat ke shalat Jumat. Dari hadist ini juga menunjukkan keutamaan bulan Ramadan.