Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ranting Patah

23 Desember 2020   15:40 Diperbarui: 23 Desember 2020   15:47 128 18
aku mendengar suara ranting patah, yang terinjak oleh penggalan kisah masa lalu, di malam yang kelam itu, saat sayup-sayup lolongan pilu, hilang ditelan kesunyian, yang angin pun enggan berhembus di sini.

aku membuka pintu, peristiwa silam berkelebat memenuhi ruangan, ada mata-mata sembab oleh air mata, ada kesedihan yang mengering seketika, ada keserakahan para tuan yang tertawa.

ranting-ranting patah, meringkuk kedinginan, beratapkan langit yang temaram, entah ke mana sinar rembulan, kelap kelip bintang pun tak tampak, semua seolah bungkam, tak peduli pada jiwa yang terhempas pedih.

krak
krak
krak
krak

terdengar lagi ranting patah, entah oleh siapa, aku pertajamkan telinga, mencari sumber suara, aku seketika nanar, ketika tulang rusukku dihujani sepatu laras, bersama teriakan sumpah serapah.

krak
krak
krak
krak

derak langkah menghilang, dalam kerimbunan malam, di tanah yang basah, oleh genangan darah, ranting patah pun terseok, tak terdengar lagi rintihannya, mungkin lunglai termakan tanah.

hening
sepi
sunyi
bisu
mati

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun