Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kapal Tua yang Sesak

31 Oktober 2020   23:35 Diperbarui: 31 Oktober 2020   23:54 79 21
satu tahun sudah aku arungi bahtera
kapal yang kutumpangi begitu sesak
riuh oleh jeritan tidak keadilan

teriakan-teriakan kehilangan
begitu memekakkan telinga
menggema ke seluruh penjuru langit

aku tak bisa berbuat apa-apa
melihat peluh berubah tetesan darah
mendengar derai air mata yang berjatuhan

kapal tua yang aku tumpangi kian oleng
seperti tak sanggup lagi menampung beban
yang terus disesaki geraman kekecewaan

dipukuli nasib
dihantam keserakahan
ditikam kebohongan

ke mana kejujuran?
di mana kesejahteraan?
bagaimana dengan keadilan?

nahkoda tak jua bergeming
ia hempaskan segala asa
yang sudah digantungkan kepadanya

kapal ini terus saja melaju
kian terombang-ambing
dalam belitan masalah yang kian kusut

entah kapan kapal ini sampai
ke pintu gerbang kemakmuran
di tanah yang beradab

ku hitung masih ada waktu
hingga 4 tahun purnama
semoga kapal ini menuju negeri adil makmur nan sentosa

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun