Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Fragmen Kebodohan

7 September 2020   15:45 Diperbarui: 7 September 2020   15:51 71 12
apa yang terlintas di pikiranmu, hingga kau menganggap orang-orang begitu bodoh, mengeluarkan kata yang merobek dan menusuk luka, menggoreskan harga diri, dan kini kau diam di antara lolongan orang-orang di belakangmu.

terus terang aku tak mengerti, orang sepintar kau bisa melontarkan kata yang menyayat hati, apa yang telah merasukimu? tidakkah kau baca sejarah, bagaimana orang-orang di negeri itu lebih pancasila daripada dirimu sendiri?

kau berani bermain-main di tengah keterpurukan, mungkin karena kau mewarisi darah kakekmu, atau juga karena kau keturunan ibumu yang menyandang nama kakekmu, kalau bukan karena itu apakah kau akan seperti saat ini?

sadarkah kau? kau telah membodohi dirimu sendiri, yang entahlah apakah akan menghancurkanmu? lantas ketenaranmu menghilang secepat angin? lalu tersungkur dalam kepedihan? bersama sekelumit kebodohan yang kau genggam?

aku jadi ingin tertawa, ya menertawakanmu! saat kau kembali terjebak oleh kisah kebodohan masa lalumu, ketika kau berpura-pura terlihat pintar, tapi nyatanya kau lebih memilih menjadi bodoh. lalu ke mana otakmu? aku bertanya padamu. ya, padamu!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun